PERKEMBANGAN
KONSEP-KONSEP EKOLOGI
A.
PENDAHULUAN
Ekologi
sebagai ilmu saat ini konsepnya semakin banyak dibutuhkan dan diterapkan,
misalnya:
·
konsep pelestarian semua bentuk sumber
daya alam
·
perlindungan plasma nutfah
·
pengendalian kelahiran dalam program
keluarga berencana pada populasi manusia
·
konsep penanganan ekosistem,
·
konsep perlindungan terhadap ekosistem
mangrove, perlindungan terhadap terumbu karang
·
konsep pengelolaan hutan
·
konsep pengelolaan suaka alam dan
perlindungan satwa liar dsb.
Indonesia
yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar menempati urutan kedua didunia
setelah Brasil, bisa jadi menjadi potensi bagi kesejahteraan hidup masyarakatnya
jika digali, diketahui potensinya dan dikembangkan. Namun juga bisa jadi
menjadi tidak memiliki arti apa-apa jika tidak diteliti dan dikaji
pemanfaatannya, artinya Tuhan tidak menjadikan sesuatu apapun di muka bumi ini
dengan sia-sia jika tidak ada maksud dan manfaatnya bagi manusia.
Konsep
ekologi berperan demikian penting tidak hanya pada masa lalu, namun juga pada
masa sekarang dan masa yang akan datang untuk itu perlu untuk disebarluaskan.
Ekologi hewan dan tumbuhan akan dipecah dalam hal pembahasannya.
B.
PENGERTIAN
EKOLOGI
Ekologi
adalah kajian tentang bagaimana tanaman, binatang, dan organisma lain saling
berhubungan satu sama lain dalam lingkungan atau “rumah” mereka. Kata “ekologi”
berasal dari kata Yunani “oikos”, yang berarti “rumah”. Ekologi juga berarti
kajian tentang kelimpahan dan distribusi organisma.
Ahli
ilmu lingkungan hidup mempelajari organisme hidup dengan komponen abiotiknya.
Ahli
ekologi populasi mempelajari apa yang membuat suatu populasi punah, apa yang
mengatur populasi berada pada kepadatan yang sedang (intermediate) dan apa membuat suatu populasi mengalami peningkatan
yang sangat besar.
Ahli
ekologi komunitas mempelajari hubungan di antara spesies berbeda.
C.
SEJARAH
EKOLOGI
Ekologi
diturunkan melalui tradisi sejarah secara alami dari zaman dahulu. Protoecology
dalam tulisan Carolus Linnaeus (seorang ahli tumbuhan Swedia yang hidup pada
abad ke-18), ia menulis tentang interaksi antara tanaman dan binatang, yang
kemudian ia sebut sebagai The Economy Nature.
Pada
awal abad ke-19, seorang biogeographer Jerman, Alexander der von Humboldt,
menstimulasi penelitian tentang distribusi tumbuh-tumbuhan sebagai suatu
komunitas dari suatu lingkungan yang kemudian disusul sampai abad ke-20 oleh
beberapa ahli tumbuhan Eropa seperti Oscar Drude dan Eguene Hangat. Edward
Forbes, seorang ahli biologi laut berasal dari Inggris mempelajari ekosistem di
laut pada awal abad ke-19 dan merupakan orang pertama yang menggunakan metoda
kuantitatif untuk mengukur hubungan antara kedalaman air dengan jumlah individu
organisme.
Nama
ekologi, diusulkan pertama kali pada tahun 1866 oleh ahli biologi Jerman Ernst
Haeckel, seorang pengikut terkemuka Darwinisme. Pada tahun 1870, Haeckel
menulis, “Ekologi adalah kajian interaksi yang kompleks yang disebut oleh
Darwin sebagai kajian tentang syarat-syarat dari perjuangan suatu makhluk hidup
untuk bertahan hidup”.
Ekologi
dikenal sebagai sebuah ilmu pengetahuan pada 1890-an dan awal 1900-an dikenal
sebagai sebuah ilmu tentang campuran antara samudera dengan air tawar (limnology), dan antara tumbuhan dengan
hewan. Pada akhir tahun 1900-an kemudian penekanan beralih ke penelitian
laboratorium terutama dalam bidang ilmu faal (fisiologi) dan genetika kemudian disarankan untuk kembali ke
penekanan bidang sejarah alam. Ahli ekologi hewan Inggris Charles Elton
mendefinisikan ekologi sebagai sejarah alam yang ilmiah. Berikut penelitian
terkait ekologi:
·
Di Amerika Serikat, ekologi dikaji
dengan intensif terutama sekali di Midwest. S. A. Forbes Illinois Laboratory Natural History yang pada
tahun 1880-an memulai penelitian aliran (stream)
pada danau.
·
Pada 1890-an Edward A. Birge
mempelopori penelitian danau di Universitas Wisconsin.
·
Frederic Clements memulai penelitian
tumbuh-tumbuhan di Universitas Nebraska dengan ide-ide yang merumuskan tentang
ekologis komunitas.
·
Pada tahun 1890-an penelitian di
Amerika didominasi oleh penelitian-penelitian ekologi selam kurun waktu lima
puluh tahun. Pada dekade yang sama, Henry C. Cowles, dari Universitas Chicago,
mempelajari tumbuh-tumbuhan di bukit pasir di wilayah Lake Michigan.
·
Clements dan Cowles, adalah dua orang
yang melakukan penelitian lebih maju dalam ekologi. Mereka menguji perubahan
populasi spesies produsen (tanaman), komunitas dan kondisi lingkungannya dari
waktu ke waktu, satu proses yang mereka sebut sebagai rangkaian perubahan dan
adanya konsep superorganisme. Konsep rangkaian perubahan Clements ini
mendominasi konsep ekologi sampai 1950-an. Ekologi menjadi melembaga di Inggris
dan Masyarakat Ekologi di Amerika secara berturut-turut pada tahun 1913 dan
1915.
D.
EKOLOGI
INTEGRASI DAN KUANTIFIKASI
Charles
Elton menulis buku pertama tentang ekologi hewan pada tahun 1927 ia
mengorganisasikan gagasan-gagasan untuk mengintegrasikan istilah populasi dan
ekologi komunitas sebagai konsep kunci dalam ekologi. Konsep-konsep kunci
tersebut meliputi konsep tentang:
1.
Rantai makanan atau Siklus makanan (web/jaring-jaring
makanan) atau struktur trophic: yaitu
urutan atau rangkaian dimana nutrien dan energi berpindah dari tanaman ke
herbivora (pemakan tumbuhan) ke berbagai pemangsa sampai decompres (pengurai).
2.
Relung: setiap spesies mempunyai
kemampuan untuk beradaptasi terhadap suatu kondisi lingkungan tertentu dalam
satu komunitas.
3.
Piramida urutan: Binatang yang lebih
kecil memerlukan organisme yang sedikit lebih besar dalam satu rantai makanan
karena hilangnya beberapa nutrien dan energi dari rantai makanan.
Sejak
tahun 1920-an dan 1930-an perkembangan ekologi juga mengarah ke ekologi
kuantitatif dan teori matematis yang pertama kali dikenalkan oleh ahli ilmu
Fisika, Alferd Lotka, dan seorang ahli Biologi Matematis, Vito Volterra,
melalui integrasi prinsip-prinsip kimia-fisik ke dalam ekologi dalam bentuk
perhitungan persamaan diferensial logistik yang menggambarkan pertumbuhan satu
populasi dari waktu ke waktu. Berikut beberapa teori yang berkembang sehubungan
dengan ekologi:
·
Teori Ekologi berkembang pada tahun
1950-an melalui pekerjaan George Evelyn Hutchison dan Robert MacArthur, yang
merumuskan satu teori tentang relung komunitas binatang yang terjadi dalam
interaksi antar spesies.
·
Pada tahun 1950-an, konsep tentang
superorganisme dari Clements yang lama-diabaikan, kembali diangkat oleh Henry
A. Gleason. Ahli ekologi dan lingkungan hidup menjadi semakin sadar akan arti
pentingnya sejarah dan kejadian sebagai kesempatan untuk mengembangkan
teori-teori ekologis.
E.
EKOSISTEM
DAN PENGARUH MANUSIA
Ekosistem
tersusun dari organisme hidup (biotic)
dan tidak hidup (abiotic) yang
diusulkan pertama kali pada tahun 1935 oleh Sir Arthur Tansley. Ekosistem memfokuskan
kajian pada daur (pergerakan) dari materi dan energi melalui web
(jaring-jaring) makanan. Konsep ini kemudian diperkuat oleh ahli ekologi
Amerika Eugene Odum yang menyatakan bahwa ekosistem menjadi salah satu dari
kekuatan utama dalam ekologi, dan pada tahun 1960-an dan 1970-an menjadi dasar
dari suatu teori ekologi yang baru yang disebut “sistem ekologi” atau
ekosistem.
Ahli
ekologi menyadari adanya pengaruh kuat manusia dalam mengerjakan agrikultur,
perikanan, kehidupan rimba, penyakit dan permasalahan konservasi. Terjadinya
krisis lingkungan pada tahun 1970-an.
Aldo
Leopold, seorang rimbawan Amerika yang beralih menjadi ahli ekologi hewan
menerbitkan Sand County Almanac pada tahun 1949 sebagai sebuah usulan gagasan
dari pandangan sisi ekologis dan dari sisi kemanusiaan. Leopold
menulis:”Daratan itu dari sisi komunitas adalah suatu konsep dasar ekologi,
tetapi daratan yang dicintai dan dihormati adalah satu etika”.
F.
PENELITIAN
EKOLOGI JANGKA PANJANG
Banyak
penelitian ekologis yang dilakukan hanya dalam satu atau beberapa tahun saja.
Terdapat banyak alasan untuk hal ini, kadang-kadang orang melakukan penelitian
sebagai bagian dari tugas kelulusan atau karena mereka tergabung dalam proyek
yang menginginkan penelitian bisa selesai dalam beberapa tahun. Penelitian
ekologis yang dibiayai oleh berbagai pemerintah dan lembaga umunya hanya
berlaku untuk satu atau tiga tahun.
Organisasi seperti National Science Foundation
(NSF), sebuah lembaga pemerintah telah memahami hal ini dan mengenali kebutuhan
untuk mendukung beberapa penelitian ekologis yang berjangka panjang. Pada tahun
1980, NSF memulai satu pembiayaan khusus program yang disebut dengan program
LTER (Long Term Ecological Research;Penelitian Ekologi Jangka Panjang). Proyek
pembiayaan penelitian selama sedikitnya lima tahun, beberapa proyek dibiayai
selama dua puluh tahun. Lebih dari dua puluh tahun penelitian LTER berlokasi di
Amerika Utara di hampir semua habitat utama, mencakup padang rumput yang luas,
hutan, gurun, pegunungan tundra, danau air tawar dan alam lingkungan pantai
samudra.
G.
PEMBAGIAN
EKOLOGI
Ekologi
dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
·
Autekologi menekankan pembahasan
individu organisme atau spesies, sejarah-sejarah hidup dan perilaku sebagai
cara penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
·
Sinekologi membahas pengkajian golongan
atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satu
kesatuan.
Jadi
lebih tegasnya dikatakan bahwa sinekologi adalah kajian komunitas dan
autekologi adalah kajian spesies
Pembagian
ekologi menurut makhluknya sebagai obyek dapat menjadi
·
Ekologi tumbuhan
·
Ekologi hewan, lebih rinci lagi,
ekologi hewan saja dapat dibedakan lagi menjadi ekologi serangga, ekologi ikan,
ekologi udang, ekologi burung akuatik dsb.
·
Ekologi manusia, dapat dipersempit lagi
menjadi beberapa macam, misalnya ekologi nelayan, ekologi petani, ekologi masyarakat
primitif dan sebagainya.
Sedangkan
menurut habitatnya, ekologi dibedakan ke dalam:
·
ekologi perkotaan
·
ekologi pedesaan
·
ekologi pantai
·
ekologi estuaria
·
ekologi danau
·
ekologi laut dan sebagainya.
Istilah-istilah
ekologi yang sekaligus juga menunjukkan adanya pembagian pembahasan ekologi
yang spesifik didalamnya:
·
Ekologi komunitas ialah kajian tentang
penyebaran hewan dan tumbuhan di habitat, komposisi komponen penyusun komunitas
dan suksesinya serta kajian dinamika komunitas tersebut, misalnya kajian
tentang pembentukan tanah, pendauran zat hara, arus energi dan produktivitas.
·
Ekologi populasi, ialah kajian atas
cara pertumbuhan populasi, struktur populasi dan regulasi populasi.
·
Ekologi evolusioner, ialah kajian atas
masalah pemisahan relung ekologi dan terjadinya proses evolusi spesies.
·
Ekologi geografik, ialah kajian ekologi
tentang penyebaran makhluk, palaeo-ekologi dan bioma.
·
Ekofisiologi adalah kajian tentang cara
hewan atau tumbuhan memberikan tanggapan dan menyesuaikan diri secara
fisiologis terhadap berbagai faktor fisik dan kimia lingkungan.
·
Ekologi sistem adalah kajian ekologi
tentang kemungkinan menerjemahkan konsep ekologi kedalam model matematik.
Bidang baru ini dalam ekologi menjadi dasar bagi dilakukannya pemodelan
ekologi, menambah nuansa penjelasan menjadi lebih terkuantifikasi dan lebih
terprediksi.
H.
MODEL
EKOLOGI
Suatu
model merupakan perumusan yang menirukan kejadian-kejadian alam sebenarnya dan model
tersebut dapat dibuat peramalan-peramalan. Bentuk yang paling sederhana,
model-model dapat berbentuk wacana atau grafik bahkan akhirnya model-model
harus bersumber dari statistik dan matematik agar peramalan dapat dipertanggung
jawabkan dengan baik.
Komputer
dalam pemodelan sangat membantu memberikan gambaran yang diperlukan tentang
perilaku sebuah komponen/faktor ekosistem. Apabila suatu model tidak berlaku,
yakni tidak dapat menirukan dunia sebenarnya, maka kerja-kerja komputer
seringkali dapat memberikan petunjuk terhadap penghalusan atau perubahan yang
diperlukan.
isi formulir soal ini
isi formulir soal ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar