Sabtu, 07 Desember 2013

Perkembangan konsep Ekologi

                          PERKEMBANGAN KONSEP-KONSEP EKOLOGI

A.    PENDAHULUAN
Ekologi sebagai ilmu saat ini konsepnya semakin banyak dibutuhkan dan diterapkan, misalnya:
·       konsep pelestarian semua bentuk sumber daya alam
·       perlindungan plasma nutfah
·       pengendalian kelahiran dalam program keluarga berencana pada populasi manusia
·       konsep penanganan ekosistem,
·       konsep perlindungan terhadap ekosistem mangrove, perlindungan terhadap terumbu karang
·       konsep pengelolaan hutan
·       konsep pengelolaan suaka alam dan perlindungan satwa liar dsb.
Indonesia yang memiliki keanekaragaman hayati terbesar menempati urutan kedua didunia setelah Brasil, bisa jadi menjadi potensi bagi kesejahteraan hidup masyarakatnya jika digali, diketahui potensinya dan dikembangkan. Namun juga bisa jadi menjadi tidak memiliki arti apa-apa jika tidak diteliti dan dikaji pemanfaatannya, artinya Tuhan tidak menjadikan sesuatu apapun di muka bumi ini dengan sia-sia jika tidak ada maksud dan manfaatnya bagi manusia.
Konsep ekologi berperan demikian penting tidak hanya pada masa lalu, namun juga pada masa sekarang dan masa yang akan datang untuk itu perlu untuk disebarluaskan. Ekologi hewan dan tumbuhan akan dipecah dalam hal pembahasannya.



B.    PENGERTIAN EKOLOGI
Ekologi adalah kajian tentang bagaimana tanaman, binatang, dan organisma lain saling berhubungan satu sama lain dalam lingkungan atau “rumah” mereka. Kata “ekologi” berasal dari kata Yunani “oikos”, yang berarti “rumah”. Ekologi juga berarti kajian tentang kelimpahan dan distribusi organisma.
Ahli ilmu lingkungan hidup mempelajari organisme hidup dengan komponen abiotiknya.
Ahli ekologi populasi mempelajari apa yang membuat suatu populasi punah, apa yang mengatur populasi berada pada kepadatan yang sedang (intermediate) dan apa membuat suatu populasi mengalami peningkatan yang sangat besar.
Ahli ekologi komunitas mempelajari hubungan di antara spesies berbeda.

C.   SEJARAH EKOLOGI
Ekologi diturunkan melalui tradisi sejarah secara alami dari zaman dahulu. Protoecology dalam tulisan Carolus Linnaeus (seorang ahli tumbuhan Swedia yang hidup pada abad ke-18), ia menulis tentang interaksi antara tanaman dan binatang, yang kemudian ia sebut sebagai The Economy Nature.
Pada awal abad ke-19, seorang biogeographer Jerman, Alexander der von Humboldt, menstimulasi penelitian tentang distribusi tumbuh-tumbuhan sebagai suatu komunitas dari suatu lingkungan yang kemudian disusul sampai abad ke-20 oleh beberapa ahli tumbuhan Eropa seperti Oscar Drude dan Eguene Hangat. Edward Forbes, seorang ahli biologi laut berasal dari Inggris mempelajari ekosistem di laut pada awal abad ke-19 dan merupakan orang pertama yang menggunakan metoda kuantitatif untuk mengukur hubungan antara kedalaman air dengan jumlah individu organisme.
Nama ekologi, diusulkan pertama kali pada tahun 1866 oleh ahli biologi Jerman Ernst Haeckel, seorang pengikut terkemuka Darwinisme. Pada tahun 1870, Haeckel menulis, “Ekologi adalah kajian interaksi yang kompleks yang disebut oleh Darwin sebagai kajian tentang syarat-syarat dari perjuangan suatu makhluk hidup untuk bertahan hidup”.

Ekologi dikenal sebagai sebuah ilmu pengetahuan pada 1890-an dan awal 1900-an dikenal sebagai sebuah ilmu tentang campuran antara samudera dengan air tawar (limnology), dan antara tumbuhan dengan hewan. Pada akhir tahun 1900-an kemudian penekanan beralih ke penelitian laboratorium terutama dalam bidang ilmu faal (fisiologi) dan genetika kemudian disarankan untuk kembali ke penekanan bidang sejarah alam. Ahli ekologi hewan Inggris Charles Elton mendefinisikan ekologi sebagai sejarah alam yang ilmiah. Berikut penelitian terkait ekologi:
·       Di Amerika Serikat, ekologi dikaji dengan intensif terutama sekali di Midwest. S. A. Forbes Illinois Laboratory Natural History yang pada tahun 1880-an memulai penelitian aliran (stream) pada danau.
·       Pada 1890-an Edward A. Birge mempelopori penelitian danau di Universitas Wisconsin.
·       Frederic Clements memulai penelitian tumbuh-tumbuhan di Universitas Nebraska dengan ide-ide yang merumuskan tentang ekologis komunitas.
·       Pada tahun 1890-an penelitian di Amerika didominasi oleh penelitian-penelitian ekologi selam kurun waktu lima puluh tahun. Pada dekade yang sama, Henry C. Cowles, dari Universitas Chicago, mempelajari tumbuh-tumbuhan di bukit pasir di wilayah Lake Michigan.
·       Clements dan Cowles, adalah dua orang yang melakukan penelitian lebih maju dalam ekologi. Mereka menguji perubahan populasi spesies produsen (tanaman), komunitas dan kondisi lingkungannya dari waktu ke waktu, satu proses yang mereka sebut sebagai rangkaian perubahan dan adanya konsep superorganisme. Konsep rangkaian perubahan Clements ini mendominasi konsep ekologi sampai 1950-an. Ekologi menjadi melembaga di Inggris dan Masyarakat Ekologi di Amerika secara berturut-turut pada tahun 1913 dan 1915.

D.    EKOLOGI INTEGRASI DAN KUANTIFIKASI
Charles Elton menulis buku pertama tentang ekologi hewan pada tahun 1927 ia mengorganisasikan gagasan-gagasan untuk mengintegrasikan istilah populasi dan ekologi komunitas sebagai konsep kunci dalam ekologi. Konsep-konsep kunci tersebut meliputi konsep tentang:
1.     Rantai makanan atau Siklus makanan (web/jaring-jaring makanan) atau struktur trophic: yaitu urutan atau rangkaian dimana nutrien dan energi berpindah dari tanaman ke herbivora (pemakan tumbuhan) ke berbagai pemangsa sampai decompres (pengurai).
2.     Relung: setiap spesies mempunyai kemampuan untuk beradaptasi terhadap suatu kondisi lingkungan tertentu dalam satu komunitas.
3.     Piramida urutan: Binatang yang lebih kecil memerlukan organisme yang sedikit lebih besar dalam satu rantai makanan karena hilangnya beberapa nutrien dan energi dari rantai makanan.
Sejak tahun 1920-an dan 1930-an perkembangan ekologi juga mengarah ke ekologi kuantitatif dan teori matematis yang pertama kali dikenalkan oleh ahli ilmu Fisika, Alferd Lotka, dan seorang ahli Biologi Matematis, Vito Volterra, melalui integrasi prinsip-prinsip kimia-fisik ke dalam ekologi dalam bentuk perhitungan persamaan diferensial logistik yang menggambarkan pertumbuhan satu populasi dari waktu ke waktu. Berikut beberapa teori yang berkembang sehubungan dengan ekologi:
·       Teori Ekologi berkembang pada tahun 1950-an melalui pekerjaan George Evelyn Hutchison dan Robert MacArthur, yang merumuskan satu teori tentang relung komunitas binatang yang terjadi dalam interaksi antar spesies.
·       Pada tahun 1950-an, konsep tentang superorganisme dari Clements yang lama-diabaikan, kembali diangkat oleh Henry A. Gleason. Ahli ekologi dan lingkungan hidup menjadi semakin sadar akan arti pentingnya sejarah dan kejadian sebagai kesempatan untuk mengembangkan teori-teori ekologis.

E.     EKOSISTEM DAN PENGARUH MANUSIA
Ekosistem tersusun dari organisme hidup (biotic) dan tidak hidup (abiotic) yang diusulkan pertama kali pada tahun 1935 oleh Sir Arthur Tansley. Ekosistem memfokuskan kajian pada daur (pergerakan) dari materi dan energi melalui web (jaring-jaring) makanan. Konsep ini kemudian diperkuat oleh ahli ekologi Amerika Eugene Odum yang menyatakan bahwa ekosistem menjadi salah satu dari kekuatan utama dalam ekologi, dan pada tahun 1960-an dan 1970-an menjadi dasar dari suatu teori ekologi yang baru yang disebut “sistem ekologi” atau ekosistem.
Ahli ekologi menyadari adanya pengaruh kuat manusia dalam mengerjakan agrikultur, perikanan, kehidupan rimba, penyakit dan permasalahan konservasi. Terjadinya krisis lingkungan pada tahun 1970-an.
Aldo Leopold, seorang rimbawan Amerika yang beralih menjadi ahli ekologi hewan menerbitkan Sand County Almanac pada tahun 1949 sebagai sebuah usulan gagasan dari pandangan sisi ekologis dan dari sisi kemanusiaan. Leopold menulis:”Daratan itu dari sisi komunitas adalah suatu konsep dasar ekologi, tetapi daratan yang dicintai dan dihormati adalah satu etika”.

F.     PENELITIAN EKOLOGI JANGKA PANJANG
Banyak penelitian ekologis yang dilakukan hanya dalam satu atau beberapa tahun saja. Terdapat banyak alasan untuk hal ini, kadang-kadang orang melakukan penelitian sebagai bagian dari tugas kelulusan atau karena mereka tergabung dalam proyek yang menginginkan penelitian bisa selesai dalam beberapa tahun. Penelitian ekologis yang dibiayai oleh berbagai pemerintah dan lembaga umunya hanya berlaku untuk satu atau tiga tahun.
 Organisasi seperti National Science Foundation (NSF), sebuah lembaga pemerintah telah memahami hal ini dan mengenali kebutuhan untuk mendukung beberapa penelitian ekologis yang berjangka panjang. Pada tahun 1980, NSF memulai satu pembiayaan khusus program yang disebut dengan program LTER (Long Term Ecological Research;Penelitian Ekologi Jangka Panjang). Proyek pembiayaan penelitian selama sedikitnya lima tahun, beberapa proyek dibiayai selama dua puluh tahun. Lebih dari dua puluh tahun penelitian LTER berlokasi di Amerika Utara di hampir semua habitat utama, mencakup padang rumput yang luas, hutan, gurun, pegunungan tundra, danau air tawar dan alam lingkungan pantai samudra.


G.   PEMBAGIAN EKOLOGI
Ekologi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
·       Autekologi menekankan pembahasan individu organisme atau spesies, sejarah-sejarah hidup dan perilaku sebagai cara penyesuaian diri terhadap lingkungannya.
·       Sinekologi membahas pengkajian golongan atau kumpulan organisme-organisme yang berasosiasi bersama sebagai satu kesatuan.
Jadi lebih tegasnya dikatakan bahwa sinekologi adalah kajian komunitas dan autekologi adalah kajian spesies
Pembagian ekologi menurut makhluknya sebagai obyek dapat menjadi
·       Ekologi tumbuhan
·       Ekologi hewan, lebih rinci lagi, ekologi hewan saja dapat dibedakan lagi menjadi ekologi serangga, ekologi ikan, ekologi udang, ekologi burung akuatik dsb.
·       Ekologi manusia, dapat dipersempit lagi menjadi beberapa macam, misalnya ekologi nelayan, ekologi petani, ekologi masyarakat primitif dan sebagainya.
Sedangkan menurut habitatnya, ekologi dibedakan ke dalam:
·       ekologi perkotaan
·       ekologi pedesaan
·       ekologi pantai
·       ekologi estuaria
·       ekologi danau
·       ekologi laut dan sebagainya.
Istilah-istilah ekologi yang sekaligus juga menunjukkan adanya pembagian pembahasan ekologi yang spesifik didalamnya:
·       Ekologi komunitas ialah kajian tentang penyebaran hewan dan tumbuhan di habitat, komposisi komponen penyusun komunitas dan suksesinya serta kajian dinamika komunitas tersebut, misalnya kajian tentang pembentukan tanah, pendauran zat hara, arus energi dan produktivitas.
·       Ekologi populasi, ialah kajian atas cara pertumbuhan populasi, struktur populasi dan regulasi populasi.
·       Ekologi evolusioner, ialah kajian atas masalah pemisahan relung ekologi dan terjadinya proses evolusi spesies.
·       Ekologi geografik, ialah kajian ekologi tentang penyebaran makhluk, palaeo-ekologi dan bioma.
·       Ekofisiologi adalah kajian tentang cara hewan atau tumbuhan memberikan tanggapan dan menyesuaikan diri secara fisiologis terhadap berbagai faktor fisik dan kimia lingkungan.
·       Ekologi sistem adalah kajian ekologi tentang kemungkinan menerjemahkan konsep ekologi kedalam model matematik. Bidang baru ini dalam ekologi menjadi dasar bagi dilakukannya pemodelan ekologi, menambah nuansa penjelasan menjadi lebih terkuantifikasi dan lebih terprediksi.

H.   MODEL EKOLOGI
Suatu model merupakan perumusan yang menirukan kejadian-kejadian alam sebenarnya dan model tersebut dapat dibuat peramalan-peramalan. Bentuk yang paling sederhana, model-model dapat berbentuk wacana atau grafik bahkan akhirnya model-model harus bersumber dari statistik dan matematik agar peramalan dapat dipertanggung jawabkan dengan baik.

Komputer dalam pemodelan sangat membantu memberikan gambaran yang diperlukan tentang perilaku sebuah komponen/faktor ekosistem. Apabila suatu model tidak berlaku, yakni tidak dapat menirukan dunia sebenarnya, maka kerja-kerja komputer seringkali dapat memberikan petunjuk terhadap penghalusan atau perubahan yang diperlukan.

isi formulir soal ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar